Minggu, 23 Oktober 2011

Maafkan aku suamiku - sore yang menggairahkan - (ketiga).


Aku ingat betul tatkala itu aku tiba di kota asalku mendahului S. S masih tinggal beberapa hari lagi di kota tempat singgahannya. Rupanya kami berdua mulai saling rindu seorang akan yang lain. Kami saling berSMS ria, tapi jika keadaan memungkinkan kami saling menelepon. Tidak enak juga sih jika diketahui oleh sesama teman. Akhirnya S pun tiba kembali di kota asal kami dan kami boleh bertemu lagi di kantor.  Sejak saat itu, tanpa terasa bahwa tingkah kami berdua telah menimbulkan kecurigaan diantara sesama teman, bahkan mungkin juga lingkungan sekitar kantor.
Ketika jam kantor, awalnya saya keruangan S. Kami berdua bercerita tanpa mempedulikan keadaan sekitar. Kami bercerita berjam-jam, bahkan tanpa terasa aku berada diruang kerja S sampai saat bubaran kantor. Cerita kamipun tentu sudah menjurus sampai kemasalah rumahtangga, bahkan lebih khusus lagi menyangkut masalah suami istri. Sudah tidak ada  jarak lagi waktu itu antara aku dan S.Aku masih ingat betul pada waktu itu, aku mengeluh ke S bahwa kepalaku pening dan agak sakit. S lalu mengambil tanganku, lalu memijit dibagian antara ibu jari dengan jari telunjuk. Setelah memijit bagian tersebut, S lalu memintaku agak merapat kedepanya. S lalu memasukan tangan diantara kedua pahaku. Hampir mendekat alat kewanitaanku lalu S mulai memijit, sambil menanyakan rasanya gimana? Aku katakan Cuma rasa agak menggelikan. Waktu itu S memang tidak melakukan hal tang melewati batas, hanya sebatas memijit saja. Ketika suatu sore S bertandang keruanganku, waktu itu menang sudah selesai jam kantor dan para pegawai mulai pulang, jadi kantor kelihatannya semakin sepi. S lalu meminta ijin untuk menciumku, akupun mengangguk dan memenuhi permintaan S. Inilah awal tindakan nekad suami istri yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh siapun juga yang telah berumahtangga untuk berciuman dengan suami atau istri orang lain./ tapi aku dan S sama2 telah melakukan tindakan nekad. Dan inilah tindakan awal yang mulai merusak rumahtangga kami berdua.
Keesokan harinya dan hari-hari selanjutnya kami berdua mulai pulang kerumah agak terlambat beberapa saat sesetelah jam bubaran kantor. Kami berdua memang sengaja agar bisa bermesraan/berciuman dulu sebelum kembali kerumah masing-masing. Selanjut jika telah sampai pada hari jumat, kami lalu janjian agar hari sabtu bisa kembali lagi kekantor untuk bertemu.
Sebenarnya kami berdua tidak punya kesibukan kerja yang mengharuskan kami berdua untuk kembali kekantor, seperti teman lain yang kembali bekerja di kantor karena memang betul mereka bekerja.. Dan ini boleh dibilang setiap hari sabtu pasti kami berdua datang kekantor hanya untuk berselingkuh. Benar-benar mata hati kami sudah buta tanpa mempedulikan teman2 yang mulai berbisik-bisik tentang hubungan kami berdua. Apalagi setiap hari kami berdua selalu pulang pada malam hari. S biasanya mengantarku sampai dekat rumahku, dan engkau suamiku tercinta sebernarnya pada waktu itu aku mau segera mengakhiri hubunganku dengan S karena engkau mulai mencurigaiku telah berselingkuh. Namun kutahu engkau tak mungkin berpikir aku senekad itu, sehingga kesempatanku terbuka lagi untuk melanjutkan perselingkuhanku dengan S.
Akhirnya menjadi kebiasaan bagi aku dan S untuk selalu pulang kantor paling belakangan setelah teman yang lain pulang. Kebiasaan ini tidak lain semata-mata untuk kami bercumbu-cumbuan di ruang kerja S, sebelum pulang kerumah masing-masing.
Aku ingat betul ketika suatu sore saat kami berdua bercumbu-cumbuan yang sangat menggairahkan, pada waktu itu sekalipun aku lagi mensturasi, S nekad menggerayangi miss V ku bahkan berusaha memasukkan mr P nya kedalam mis V ku, dan ternyata bisa masuk, namun karena mungkin S terlalu bernafsu sehingga hanya beberapa detik saja S telah enjakulasi. Inilah awal hubungan suami istri kami berdua yang akan terus berulang disegala tempat dan waktu yang akan kuceritakan pada cerita-cerita berikutnya.
Bersambung  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar